LAPORAN PENGAMATAN PENCEMARAN AIR
DI SUNGAI BAJANG
DAERAH KEBONWARIS PANDAAN – PASURUAN.
Disusun Oleh :
1.
Anita Riyatul Hidayati
2.
Aprilia Nilamsari
3.
Citra Wulandari
4.
Devi Sulvia Estari
5.
Yessica Nancy Setiawan
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
DINAS PENDIDIKAN
UPT PENDIDIKAN SMK
NEGERI 1 PURWOSARI
Jl. Raya purwosari
no. 134 purwosari – pasuruan 67172
Telp. (0343) 613747
fax. (0343) 614367
Email : smkn.pasuruan@igi.alliance.com
Website : www.smkn1pur.or.id
2012
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah
ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Pencemaran air dan
dampaknya bagi kehidupan makhluk hidup” yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari
luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah
ini memuat tentang “Pencemaran air dan dampaknya bagi kehidupan makhluk hidup”.
Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tetapi memiliki detail yang cukup
jelas bagi pembaca.
Penyusun
juga mengucapkan terima kasih kepada guru IPA sang penyusun yaitu Bapak Sugeng
Mulyadi , S.TP yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang
bagaimana cara kami menyusun karya tulis ilmiah.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih
Purwosari
, April 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul
Kata
Pengantar ................................................................................................................... i
Daftar
Isi ............................................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
1.3
Metode Penelitian ................................................................................................ 1
1.4
Tujuan Penelitian .................................................................................................. 1
1.5
Sistematika Penelitian .......................................................................................... 1
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Pencemaran ........................................................................................ 2
2.2
Macam – Macam Pencemaran .............................................................................. 2
2.3
Sungai ................................................................................................................... 3
2.4
Biota air ................................................................................................................ 4
BAB
III METODOLOGI
3.1
Pelaksanaan Penelitian ......................................................................................... 7
BAB
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil ..................................................................................................................... 8
4.2
Pembahasan .......................................................................................................... 8
BAB
V PENUTUP
5.1
Kesimpulan ........................................................................................................... 9
Daftar
Pustaka .................................................................................................................... iii
Lampiran
............................................................................................................................. iv
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Latar belakang dibuatnya makalah ini yaitu untuk mengerjakan
tugas IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam ) tentang pencemaran air dan dampaknya bagi
kehidupan makhluk hidup, sudah kita ketahui bahwa pencemaran sangat berbahaya
bagi kesehatan manusia diantaranya apabila dalam air yang tercemar kita mencoba
meletakkan tangan kita maka secara tidak langsung tangan kita akan merasakan
gatal maka dari itu makalah ini dibuat agar pembaca bisa mengetahui lebih dalam
tentang pencemaran air dan dampaknya bagi kehidupan makhluk hidup.
1.2
Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara
penanganan pencemaran air tersebut ?
b. Bagaimana penelitian
tentang pencemaran air ?
c. Bagaimana dampak pada kesehatan
manusia ?
d.
Apa saja yang bisa dilakukan untuk menanggulangi pencemaran air ?
1.3
Metode Penelitian
Metode penelitian yang kita gunakan dalam pembuatan makalah ini
yaitu dengan menggunakan metode secara langsung dengan cara mengamati sungai bajang
daerah Kebonwaris Pandaan – Pasuruan.
1.4
Tujuan Penelitian
a.
Agar pembaca dapat membedakan bagaimana
keadaan air yg bersih dan sudah tercemar.
b.
Agar pembaca dapat mengetahui bahaya
dari pencemaran air.
c.
Agar pembaca dapat mengetahui bagaimana
cara menggulangi polusi.
1.5
Sistematika Penelitian
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Metode Penelitian
1.4
Tujuan Penelitian
1.5
Sistematika Penelitian
Bab
II Tinjauan Pustaka
2.1
Pengertian Pencemaran
2.2
Macam – Macam Pencemaran
2.3
Sungai
2.4
Biota air
Bab
III Metodologi
3.1
Pelaksanaan Penelitian
Bab
IV Hasil Dan Pembahasan
4.1
Hasil
4.2
Pembahasan
Bab
V Penutup
5.1
Kesimpulan
Daftar
Pustaka
Lampiran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Pencemaran
Pencemaran lingkungan adalah
masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke
dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau
oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi
sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun
1982).
Pencemaran
dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam
(misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas
pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan
dikendalikan.
Karena
kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan
tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan adalah mengurangi
pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian
masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkungan.
Zat
atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat-syarat
suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian
terhadap makluk hidup.
2.2
Macam - Macam Pencemaran
Macam pencemaran menurut tempatnya
a) Pencemaran
Tanah
Faktor-faktor yang mengakibatkan
terjadinya pencemaran tanah antara lain pembuangan bahan sintetis yang tidak
dapat diuraikan oleh mikroorganisme, seperti plastik, kaleng, kaca, sehingga
menyebabkan oksigen tidak bisa meresap ke tanah. Faktor lain, yaitu penggunaan
pestisida dan detergen yang merembes ke dalam tanah dapat berpengaruh terhadap
air tanah, flora, dan fauna tanah.
Cara
pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah, antara lain sebagai berikut.
1. Sebelum dibuang ke tanah senyawa
sintetis seperti plastik sebaiknya diuraikan lebih dahulu, misalnya dengan
dibakar.
2. Untuk bahan-bahan yang dapat didaur
ulang, hendaknya dilakukanproses daur ulang, seperti kaca, plastik, kaleng, dan
sebagainya.
3. Membuang sampah pada tempatnya.
4. Penggunaan pestisida dengan dosis
yang telah ditentukan.
5. Penggunaan pupuk anorganik secara
tidak berlebihan pada tanaman.
b) Pencemaran Air
Air yang tercemar dapat diketahui
dari perubahan warna, bau, serta adanya kematian dari biota air, baik sebagian
atau seluruhnya. Bahan polutan yang dapat menyebabkan polusi air antara lain
limbah pabrik, detergen, pestisida, minyak, dan bahan organik yang berupa
sisa-sisa organisme yang mengalami pembusukan. dapat dilihat melalui besarnya
kandungan O2 yang terlarut. Ada 2 cara yang digunakan untuk menentukan kadar
oksigen dalam air, yaitu secara kimia dengan COD (Chemical Oxygen Demand) dan
BOD (Biochemical Oxygen Demand). Makin besar harga BOD makin tinggi pula
tingkat pencemarannya. Polusi air yang berat dapat menyebabkan polutan meresap ke
dalam air tanah yang menjadi sumber air untuk kehidupan sehari-hari seperti
mencuci, mandi, memasak, dan untuk air minum. Air tanah yang sudah tercemar
akan sulit sekali untuk dikembalikan menjadi air bersih. Pengenceran dan
penguraian polutan pada air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan
tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob. Penggunaan pupuk dan pestisida
yang berlebihan merupakan salah satu sumber pencemaran air. Pupuk dan pestisida
yang larut di air akan menyebabkan eutrofikasi yang mengakibatkan ledakan
(blooming) tumbuhan air, misalnya alga dan ganggang.
Cara
pencegahan dan penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Cara pemakaian pestisida sesuai
aturan yang ada.
2. Sisa air buangan pabrik dinetralkan
lebih dahulu sebelum dibuang ke sungai
3. Pembuangan air limbah pabrik tidak
boleh melalui daerah pemukiman penduduk. Hal ini bertujuan untuk menghindari
keracunan yang mungkin terjadi karena penggunaan air sungai oleh penduduk.
4. Setiap rumah hendaknya membuat septi
tank yang baik.
c) Pencemaran Udara
Pencemaran udara dapat bersumber dari
manusia atau dapat berasal dari alam. Pencemaran oleh alam, misalnya letusan
gunung berapi yang mengeluarkan debu, gas CO, SO2, dan H2S. Partikel-partikel
zat padat yang mencemari udara di antaranya berupa debu, jelaga, dan partikel
logam. Partikel logam yang paling banyak menyebabkan pencemaran adalah Pb yang
berasal dari pembakaran bensin yang mengandung TEL (tetraethyl timbel). Adanya pencemaran udara ditunjukkan
oleh adanya gangguan pada makhluk hidup yang berupa kesukaran bernapas, batuk,
sakit tenggorokan, mata pedih, serta daun-daun yang menguning pada tanaman.
Zat-zat lain yang umumnya mencemari lingkungan, antara lain:
1. Oksida karbon (CO dan CO2) dapat
mengganggu pernapasan, tekanan darah, saraf, dan mengikat Hb sehingga sel
kekurangan O2.
2. Oksida sulfur (SO2 dan SO3) dapat
merusak selaput lendir hidung dan tenggorokan.
3. Oksida nitrogen (NO dan NO2) dapat
menimbulkan kanker.
4. Hidrokarbon (CH4 dan C4H10),
menyebabkan kerusakan saraf pusat.
5. Ozon (O3) menyebabkan bronkithis dan
dapat mengoksidasi lipida.
Cara
pencegahan dan penanggulangan terhadap pencemaran udara, antara lain sebagai
berikut.
a. Perlu dibatasi penggunaan bahan
bakar yang menghasilkan CO.
b. Menerapkan program penghijauan di
kota-kota untuk mengurangi tingkat pencemaran.
c. Memilih lokasi pabrik dan industri
yang jauh dari keramaian dan pada tanah yang kurang produktif.
d. Gas-gas buangan pabrik perlu
dibersihkan dahulu sebelum dikeluarkan ke udara bebas.
d) Pencemaran Suara
Polusi
suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru
mesin pabrik, radio, atau tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu
pendengaran.
2.3
Sungai
Sungai merupakan salah satu sumber air
tawar yang sangat penting untuk kehidupan manusia. Antara sungai, ekosistem lentik,
ekosistem lotik, dan ekosistem lahan basah saling berhubungan. Di permukaan
bumi ini habitat air tawar relatif sangat kecil dibandingkan dengan habitat
lautan dan daratan, tetapi arti pentingnya dalam kehidupan manusia sangatlah
besar. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
a. Merupakan
sumber yang mudah didapat dan murah untuk keperluan rumah tangga dan industri.
b. Komponen air
tawar merupakan leher botol (bottle neck) dalam siklus hidrologi.
c. Ekosistem air
tawar bersama-sama dengan estuari merupakan sistem yang paling mudah dan
termurah untuk pembuangan limbah tertier.
Sungai memiliki
sifat yang unik diantaranya adalah sifat termal, yaitu dapat mengurangi
perubahan suhu sehingga perubahan suhu dalam air terjadi sangat lambat daripada
di udara. Sifat lain adalah oada kontinum sungai terjadi perubahan secara
longitudinal dalam metabolisme komunitas, keragaman biotik dan ukuran partikel
dari badan sungai ke muara sungai.
Sungai
merupakan salah satu sumber air tawar yang penting dalam kehidupan. Manfaat
sungai antara lain adalah sebagai tempat budidaya ikan, tempat rekreasi, untuk
pengairan dan lain-lain. Sungai juga memiliki peranan penting bagi binatang dan
tumbuhan yang terdapat di dalam perairan tersebut. Eksploitasi terhadap biota
perairan yang terdapat di dalam sungai secara berlebihan dapat mengganggu
kesimbangan ekosostem sungai. Kualitas dari sungai itu sendiri sangat
ditentukan oleh faktor-faktor pembatasnya seperti suhu, pH, alkalinitas, CO2
, DO, kecepatan arus, densitas plankton, dan diversitas plankton.
Pembangunan
yang semakin pesat ternyata juga memberikan dampak negatif terhadap kelestarian
sungai. Seperti penebangan hutan secara liar menyebabkan air hujan yang turun
tidak diserap dengan sempurna oleh tanah, sehingga seringkali mengikis
permukaan tanah dan mengalir bersama aliran sungai yang akhirnya aliran sungai
bermuara di danau dan dapat menimbulkan pengendapan lumpur dan pendangkalan
danau. Jadi antara air sungai dan danau merupakan dua ekosistem air tawar yang
sangat erat kaitannya. Limbah dari industri yang dibuang ke sungai,
mengakibatkan sungai menjadi tercemar oleh bahan-bahan tercemar yang
menyebabkan pertumbuhan gulma air yang sangat cepat yang dapat mengganggu biota
perairan, karena biota air akan semakin sulit mendapatkan oksigen.
2.4
Biota
Air
Biota
air merupakan kelompok organisme baik hewan maupun tumbuhan yang sebagian
ataupun seluruh hidupnya berada di perairan. Biota tersebut dapat berupa
bentos, plankton atau nekton.Komponen biotik dapat memberikan gambaran mengenai
kondisi fisika, kimia, dan biologi dari suatu perairan. Salah satu biota yang
sering digunakan sebagai parameter biologi dalam menentukan kondisi suatu
perairan adalah hewan makrobentos. Sebagai organisme yang hidup di perairan,
hewan makrobentos sangat peka terhadap perubahan kualitas air tempat hidupnya
sehingga akan berpengaruh terhadap komposisi dan kelimpahannya. Hal ini
tergantung pada toleransinya terhadap perubahan lingkungan, sehingga organisme
ini sering dipakai sebagai indikator tingkat pencemaran suatu perairan baik yang
berasal dari point source pollution maupun diffuse source pollution.
Pencuplikan biota air untuk pengkoleksian dapat
dilakukan dengan menggunakan jaring tangan atau jala surber pada perairan
dangkal dan menggunakan Dredge untuk perairan dalam. Proses identifikasi
sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan kunci identifikasi biota air yang
diterbitkan oleh Wetlands International Indonesia Program atau di laboratorium.
Pengamatan keberadaan biota air menghasilkan sebuah
indeks yang dapat menjelaskan kualitas suatu perairan, nilai indeks ini sering
juga disebut dengan Indeks Biotik. Salah satu metode yang sering dipakai untuk
mengetahui indeks biotik adalah Biological Monitoring Working Party-Average
Score Per Taxon (BMWP-ASPT). Sistem BMWP-ASPT mengelompokkan biota air menjadi
10 tingkatan (Scoring) bersadarkan kemapuannya dalam merespon pencemaran di
habitatnya. Metode ini juga memperhitungkan keanekaragam jenis tertinggi yang
dijumpai pada tinggakat kualitas air tertentu, sehingga dapat di bagi menjadi
enam tingkat pencemaran.biota dengan mempertimbangkan kelompok-kelompok
tertentu dengan tingkat pencemaran.
BAB III
METODOLOGI
3.1
Pelaksanaan penelitian
Penelitian
dilaksanakan pada tanggal 16 april 2013, dilakukan di sungai bajang daerah
Kebonwaris Pandaan – Pasuruan.
Dari pengamatan
yang kami lakukan polusi air dapat dilakukan dengan berbagai metode antara lain
metode berdasarkan faktor fisika, metode berdasarkan faktor kimia, dan metode
berdasarkan factor biologi.
Tetapi disini kami hanya melakukan
pengamatan dengan menggunakan metode berdasarkan faktor fisika, dan metode
berdasarkan factor biologi. Dari pengamatan menggunakan metode berdasarkan
faktor fisika diperoleh keterangan yaitu bahwa aliran sungai bajang daerah
Kebonwaris Pandaan – Pasuruan tergolong lancar. Sedangkan dangan
menggunakan metode berdasarkan factor biologi diperoleh keterangan yaitu bahwa
terdapat biota air di dalam sungai tersebut, antara lain : Serangga air, Ikan,
Ular, lumut, cacing, yuyu, kecebong, sumpil, dan lain sebagainya.
Dari data yang
diperoleh dari metode pengamatan yang telah dilakukan, menjelaskan bahwa aliran
sungai bajang daerah
Kebonwaris Pandaan – Pasuruan tergolong lancar, sehingga dapat
dilihat dan dihubungkan dengan tingkat polusi air dan tidak terlalu berbahaya. Data
tersebut juga diperkuat dengan mengindikasikan dari data sungai tersebut kami
mengindikasikan sudah terjadi polusi pada air sugai tersebut tetapi tidak
berlebihan yang diperoleh dengan menggunakan metode berdasarkan factor biologi,
menjelaskan bahwa jumlah, susunan, serta keanekaragaman biota air yang ada di
sungai tersebut masih tergolong lengkap, sehingga keberadaan diperairan
mengindikasikan kondisi air yang cukup bersih, dapat dikatakan bahwa polusi air
sungai bajang daerah
Kebonwaris Pandaan – Pasuruan sudah terjadi akan tetapi biota air
masih bias hidup di sungai tersebut di karenakan tidak terlalu bahaya polusi yang ada di
sungai tersebut.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Dari hasil pengamatan di sungai bajang daerah
Kebonwaris Pandaan – Pasuruan.
Di dapat bahwa masih banyak biota air
yang ada di sungai bajang daerah Kebonwaris Pandaan – Pasuruan. Diantaranya adalah
cacing, ular, serangga air, yuyu, kecebong, dan sebagainya.
4.2
Pembahasan
Dalam pengamatan yang dilakukan di sungai bajang daerah
Kebonwaris Pandaan – Pasuruan kita mendapatkan bahwa masih ada biota air yang
tinggal di sungai tersebut. Akan tetapi ,di sungai bajang daerah Kebonwaris
Pandaan – Pasuruan juga sudah ada limbah yang berasal dari rumah – rumah warga.
Misalnya : kemasan dari makanan, air detergen, sisa – sisa makanan, dll maka
itu membuktikan bahwa sungai tersebut sudah tercemar. Akan tetapi, dampak
pencemaran pada sungai tersebut tidak terlalu besar sehingga biota air dapat
tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya tetapi tidak seefektif sungai yang
masih belum tercemar.
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia
ataupun disebabkan oleh alam. Air yang tercemar dapat diketahui
dari perubahan warna, bau, serta adanya kematian dari biota air, baik sebagian
atau seluruhnya. Bahan polutan yang dapat menyebabkan polusi air antara lain
limbah pabrik, detergen, pestisida, minyak, dan bahan organik yang berupa
sisa-sisa organisme yang mengalami pembusukan.
Dari pengamatan yang
kami lakukan polusi air dapat dilakukan dengan berbagai metode antara lain
metode berdasarkan faktor fisika, metode berdasarkan faktor kimia, dan metode
berdasarkan factor biologi.
Dari pengamatan
menggunakan metode berdasarkan faktor fisika diperoleh keterangan yaitu bahwa
aliran sungai bajang
daerah Kebonwaris Pandaan – Pasuruan tergolong lancar.
Sedangkan dangan menggunakan metode berdasarkan factor biologi diperoleh
keterangan yaitu bahwa terdapat biota air di dalam sungai tersebut, antara lain
: Serangga air, Ikan, Ular, lumut, cacing, yuyu, kecebong, sumpil, dan lain sebagainya.
DAFTAR
PUSTAKA
Di akses dari :
Di akses dari :
Di akses dari :
LAMPIRAN
Yuyu
Kecebong
Ular
air Serangga
air